Apakah Mematikan Mesin di Lampu Merah Benar-Benar Bisa Menghemat BBM?

icon 7 April 2025
icon Admin

Mematikan mesin mobil saat lampu merah adalah praktik yang sering dibahas dalam konteks penghematan bahan bakar minyak (BBM). Banyak yang percaya bahwa mematikan mesin saat berhenti lama dapat mengurangi konsumsi BBM dan mengurangi emisi karbon. 

Namun, apakah praktik ini benar-benar efektif? Dalam artikel ini, kita akan membahas efektivitas mematikan mesin di lampu merah, dampaknya terhadap mesin, serta kapan sebaiknya dilakukan atau dihindari.

Efektivitas Mematikan Mesin Mobil untuk Hemat BBM 

Secara teori, mematikan mesin saat berhenti dalam waktu yang lama memang dapat menghemat konsumsi bahan bakar. Sebab, mesin kendaraan modern biasanya mengonsumsi bahan bakar lebih sedikit saat dimatikan dibandingkan ketika idle. 

Menurut penelitian, setiap dua menit mesin dalam keadaan idle (tidak bergerak) maka sama dengan mengonsumsi BBM selama berkendara satu mil (1,609 km). 

Masih berdasarkan penelitian, bahwa mematikan mesin saat lampu merah dapat menghemat konsumsi BBM hingga 19%. Jika dikombinasikan dengan teknik lain, penghematan bisa mencapai 37%.

Namun, ada juga beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Dalam situasi lalu lintas yang padat atau lampu merah yang berubah dengan cepat, mematikan dan menyalakan mesin bisa menjadi tidak praktis dan bisa mengganggu alur berkendara yang lebih lancar. 

Untuk kondisi seperti ini, lebih baik membiarkan mesin menyala agar tidak mengganggu kelancaran lalu lintas.

Dampak terhadap Mesin

Salah satu kekhawatiran umum tentang praktik mematikan mesin mobil di lampu merah adalah dampaknya terhadap mesin itu sendiri. Mematikan mesin secara sering dapat berpotensi menyebabkan dampak negatif, seperti:

  • Pemakaian Starter

Setiap kali Anda menyalakan mesin, komponen starter mobil berfungsi. Penggunaan starter yang berlebihan dapat memperpendek umur komponen ini. Sebab, starter harus  bekerja lebih keras untuk menyalakan mesin setiap kali berhenti.

  • Sistem Bahan Bakar

Mesin modern dilengkapi dengan sistem injeksi bahan bakar yang rumit. Jika mesin dimatikan terlalu sering, bisa mempengaruhi kinerja sistem dan mengakibatkan masalah dalam jangka panjang.

  • Suhu Mesin

Mematikan mesin dapat menyebabkan suhu mesin turun, dan ini bisa berpengaruh pada proses pemanasan yang dibutuhkan oleh beberapa komponen mesin, terutama saat cuaca dingin.

Kapan Praktik Ini Sebaiknya Dilakukan atau Dihindari

Kapan sebaiknya Anda berhenti mematikan mesin mobil di lampu merah? Berikut adalah beberapa panduannya:

  • Mematikan Mesin

Anda bisa mematikan mesin saat berhenti lama. Misalnya, setiap kali Anda berhenti lebih dari 1 menit, terutama di lampu merah atau saat menunggu. Namun dengan catatan, dalam situasi lalu lintas yang tidak terlalu padat. 

Selain itu, Anda bisa mematikan mesin saat sedang macet panjang. Dalam kondisi ini, mematikan mesin dapat membantu mengurangi konsumsi BBM dan emisi

  • Menyalakan Mesin

Sebaliknya, sebaiknya hindari mematikan mesin saat lalu lintas padat di mana lampu merah berganti sangat cepat dan Anda akan langsung melanjutkan perjalanan.

Bukan hanya itu, jika mesin dalam kondisi tidak sehat atau starter lemah, sebaiknya hindari mematikan mesin secara berulang. Hal ini dapat menghindari kerusakan mesin lebih lanjut

Mematikan mesin saat berhenti di lampu merah memang memiliki potensi untuk menghemat BBM. Namun, pengemudi harus mempertimbangkan situasi lalu lintas dan kondisi mesin. 

Sebaiknya, praktik ini dilakukan dengan bijak untuk mendapatkan manfaat yang optimal tanpa merugikan komponen kendaraan, supaya mesin mobil atau komponen lainnya juga tidak mudah  rusak. 

Mau baca informasi serta tips otomotif lain? Segera kunjungi situs http://samekarindoindah.com/